Rabu, 02 Desember 2015

Mengenali Proses Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit


 MENGENALI PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI DALAM TUBUH

1.    Pengertian
Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.Namun bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh,nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga. Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung. Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
Ø  cairan intraseluler
Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh
Ø  cairan ekstraseluler.
cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompokyaitu:
ü  Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,
ü  cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
ü  cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

2.    Fungsi Cairan Tubuh
Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain berperan dalam proses metabolisme,air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.


3.    Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi lemak tubuh
c.Sex

Perhatikan Uraian berikut ini :
No.
Umur
Presentase
1.
Bayi (baru lahir)
. 75 %
2.
Dewasa :
a.Pria (20-40 tahun)
b.Wanita (20-40 tahun)

60 %
50 %
3.
. Usia Lanjut
45-50 %

Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

4.   Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian denganbagian yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma terinci dalam tabel di bawah ini :

No.
Elektrolit
Ekstraseluler
Interstitial
Intraseluler Plasma
1.
 Kation :
Natrium (Na+)
Kalium (K+)
Kalsium (Ca++)
Magnesium (Mg ++)

 144,0 mEq
5,0 mEq
 2,5 mEq
1,5 mEq

137,0 mEq
4,7 mEq
2,4 mEq
1,4 mEq

10 mEq
141 mEq
0
31 mEq
2.
. Anion :
Klorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3-)
Fosfat (HPO42-)
Sulfat (SO42-)
Protein

107,0 mEq
27,0 mEq

2,0 mEq

0,5 mEq

1,2 mEq

112,7 mEq
28,3 mEq

2,0 mEq

0,5 mEq

0,2 mEq

4 mEq
10 mEq

11 mEq

1 mEq

4 mEq


a. Kation :
Ø  Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrogen pada
   Ion sodium
   di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

Ø  Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
Ø  Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang
  dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
   protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan dengan tulang,sayuran,dll.
b.Anion :
Ø  Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
Ø  Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana
  garam untuk
- Menurunkan PH.
Ø  Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel..

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

    Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.
    Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.

Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

Ø  mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).
Ø  mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal


2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan.semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan intrasel,ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

Hormon terkait keseimbangan dan elektrolit

Hormon merupakan penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah dan selanjutnya di bawa oleh sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya khasiat tersebut menurut starling.Hormon disentesis dalam jaringan dan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bereaksi pada sel-sel yang berdekatan dalam jaringan.Molekul yanhg di hasilkan oleh jaringan tertentu,setelah dikeluarkan langsung masuk ke dalam darah untuk dibawa ke tempat tujuan.Secara khusus hormon dikaitkan dengan kimia organik yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan dalam jumlah yang sangat sedikit.Hormon yang dihasilkan langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah langsung ke tempat yang membutuhkan,setibanya di tempat organ tujuan,hormon melakukan kegiatan yang spesifik yaitu mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian manuver fisiko-kimia yang kompleks.Keseimbangan cairan berupa air dicapai dengan asupan dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui ginjal,kulit,paru masalah utama adalah untuk mempertahankan cukup air dalam tubuh.
Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian manuver fisiko-kimia yang kompleks.
Terdapat sekitar 50 liter air dalam tubuh pada seseorang dengan berat badan rata-rata 70 kg.
Air membentuk 75% tubuh bayi
Air membentuk 70% tubuh laki-laki dewasa
Air membentuk 55% tubuh laki-laki tua

          Karena wanita memiliki lemak relatif lebih banyak (yang relatif bebas-air),jumlah air dalam seorang wanita sekitar 10% lebih sedikit dari pada laki-laki.Air terkandung dalam dua “kompartemem” utama dalam tubuh.Cairan intraselular (CIS): yaitu air dalam berbagai sel tubuh.sekitar 70% jumlahbtotal air dalam tubuh.Cairan ekstraseluler (CES): yaitu air bukan di dalam sel.Sekitar 30% jumlah air total dalam tubuh.Air ini terdapat dalam cairan intertsial :di temukan dalam ruang jaringan antar sel,plasma darah,cairan serebrospinal,limfe,cairan dalam rongga serosa dan sendi.Dalam jumlah terlalau sedikit untuk berperan dalam keseimbangan cairan.CIS adalah medium tempat terjadinya aktivitas kimia sel.CES adalah medium untuk pengangkutan zat kimia dari satu sel ke sel lain.Serangkain pertukaran yang rumit terjadi dalam dua arah antara CIS dan CES untuk mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit yang benar dan mempertahankan ph normal.
Keseimbangan air
          Keseimbangan air dicapai dengan asupan dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui ginjal,kulit dan paru,masalah utama adalah mempertahankan cukup air dalam tubuh.Asupan air diperoleh melalaui 3 cara:
a)     Minum: Jumlah yang di peroleh pada dasarnya dikendalikan oleh rasa haus,tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan minum.Rasa haus tidak selalu akibat kekeringan mulut;hipotalamus otak terdapat “pusat minum” yang bereaksi terhadap dehidrasi
b)    Makan;makanan mengandung air,
c)     Oksidasi makanan dalam tubuh

Keseimbangan Asam-Basa
Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4; pH darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan asidosi, dan jika pH darah >7,45 dikatakan alkalosis. Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh. Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu:
  1. pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat.
  2. katabolisme zat organik
  3. disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H.
Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi normal sel, antara lain:
  1. perubahan eksitabilitas saraf dan otot; pada asidosis terjadi depresi susunan saraf pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas.
  2. mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh
  3. mempengaruhi konsentrasi ion K
bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti nilai semula dengan cara:
  1. mengaktifkan sistem dapar kimia
  2. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernafasan
  3. mekasnisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan
Ada 4 sistem dapar:
  1. Dapar bikarbonat; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat
  2. Dapar protein; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel
  3. Dapar hemoglobin; merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat
  4. Dapar fosfat; merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.
sistem dapat kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akinat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan menskresikan ion H dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia.
Ketidak seimbangan Asam-Basa
 Ada 4 kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu:
  1. Asidosis respiratori, disebabkan oleh retensi CO2 akibat hipoventilasi. Pembentukkan H2CO3 meningkat, dan disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion H.
  2. Alkalosis metabolik, disebabkan oleh kehilangan CO2 yang berlebihan akibat hiperventilasi. Pembentukan H2CO3 menurun sehingga pembentukkan ion H menurun.
  3. Asidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh gangguan ventilasi paru, diare akut, diabetes melitus, olahraga yang terlalu berat dan asidosis uremia akibat gagal ginjal akan menyebabkan penurunan kadar bikarbonat sehingga kadar ion H bebas meningkat.
  4. Alkalosis metabolik., terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma karena defiensi asam non-karbonat. Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. Hal ini terjadi karena kehilangan ion H karena muntah-muntah dan minum obat-obat alkalis. Hilangnyaion H akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat.
untuk mengkompensasi gangguan keseimbangan asam-basa tersebut, fungsi pernapasan dan ginjal sangat penting.
  Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
·         Volume
·         Osmolalitas
·         Komposisi
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) danmenyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatifsama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).
Ketidak seimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF) dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah ang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.
Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa disertaiperubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secaraosmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasiy ang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia.
- cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan
   cairan
   tubuh,
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya
  melebihi cairan tubuh,
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya
   Kurang dari cairan tubuh,

   • Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh.Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.
 Pahami jugaperubahan komposisional di bawah ini :
    • Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5
      mEq/L.
    • Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama
      dengan
      5,5 mEq/L.
    • Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan
      ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.





PROSES KEPERAWATAN

1.     Pengkajian
Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :
• Kaji riwayat kesehatan dan keperawatan untuk identifikasi penyebab gangguan
  keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kaji manifestasi klinik melalui
  Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannyamelebihi    
  cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,Dextrose 5% dalam
  RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya  kurang
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign
- Kaji intake output
• Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran
• Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa GasDarah,  
  Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

2.    Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme 
  pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri
• Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio,ketidakseimbangan
  elektrolit
• Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan 
  dengan diare,kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
• Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih berhubungan dengan anuria,penurunan
  kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairan di ekstraseluler.
• Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema
• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema

3.    Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
a. Atur intake cairan dan elektrolit
b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan
    memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
d. Provide care seperti : perawatan kulit,safe environment.

4.     Evaluasi/Kriteria hasil
 Kriteria hasil meliputi :
• Intake dan output dalam batas keseimbangan
• Elektrolit serum dalam batas normal
• Vital sign dalam batas normal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar